Kamis, 06 Maret 2025

Pengalaman Belajar di HSI Abdullah Roy

Berawal dari keisengan mencari-cari sarana untuk belajar agama Islam secara online di internet. Tapi, sebenarnya bukan iseng sih, soalnya tiba-tiba muncul ide yang entah dari mana untuk belajar, belajar Islam dari dasar, tetapi pengennya yang bisa dilaksanakan diwaktu luang. Setelah beberapa waktu, tiba-tiba, di beranda Instagram muncul sebuah postingan dari sebuah akun bernama @hsi.abdullahroy—yang dari postingan yang muncul, sepertinya mereka sedang mengadakan pembukaan angkatan baru untuk program belajar mereka. Sebenarnya juga muncul akun instagram lainnya dengan jenis serupa, yaitu @mahad.bimbinganislam, yang juga membuka pendaftaran untuk santri baru. Sepertinya sosial media yang satu ini seolah bisa mendengar dan membaca pikiran sang pemilik akun, padahal saya sama sekali tidak ngefollow kedua akun tersebut. Dan baru-baru ini juga muncul akun instagram lainnya yang juga menawarkan program belajar tentang Islam juga yakni @akademianb.

Setelah nge-stalk masing-masing akun, perbedaan terbesar dari keduanya adalah, @hsi.abdullahroy adalah sarana belajar tanpa biaya alias gratis, sementara pada  @mahad.bimbinganislam dan @akademianb dikenakan biaya untuk mengikuti program belajar. Tentunya pasti ada perbedaan antara yang gratis dengan yang berbayar, tetapi saya tidak bisa mengatakan perbedaannya dari segi materi dan cara belajar, karena saya tidak mengikuti secara lanjut untuk @mahad.bimbinganislam dan @akademianb. Karena saya memilih untuk mendaftar di @hsi.abdullahroy. Selain karena gratis, bukan berarti nggak mau ambil ditempat yang bayar, karena ini kali pertama mencoba untuk belajar secara online, mungkin bisa dicoba dari yang versi gratisnya dulu. Karena sayang sekali takut tidak istiqomah jika ambil yang versi berbayar. Namun bukan berarti walaupun ikut yang gratis, bisa bebas santai santai, engga, untuk alasannya nanti dijelaskan dibawah^^ Ngomong-ngomong, ketiga akun tersebut memiliki persamaan, yakni memiliki program belajar yang isi materinya insyaaAllah sudah sesuai Al-Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih. Kalau saya pribadi, ya memang mencari yang seperti ini. Karena ternyata, banyak hal-hal yang kita lakukan semenjak kecil, terutama ibadah-ibadah, atau suatu perbuatan, yang ternyata nggak ada tuntunannya. Lebih aman melakukan sesuatu yang udah ada tuntunannya aja gak sih. Makanya sekarang lagi mencoba belajar lagi dan mencari tahu, hingga sampai saat inipun masih dalam tahap belajar. Belajar adalah aktivitas normal sebagai manusia. Tidak boleh merasa lebih baik dari orang lain saat sudah mengetahui sesuatu. Kita semua adalah orang-orang awam yang 'miskin' ilmu dan tetap harus belajar. Dan juga, kita juga makhluk yang pelupa. Terkadang bisa saja apa yang sudah dipelajari, kalau tidak di ulang-ulang kembali, tentu saja akan lupa. Contoh makhluk pelupanya siapa? Saya.

Okay, kembali ke topik awal, pertama, tentunya saya akan memberitahu apa itu HSI AbdullahRoy. Dikutip dari website HSI AbdullahRoy, HSI AbdullahRoy adalah singkatan dari: Halaqah Silsilah Ilmiyah AbdullahRoy.

Halaqah artinya adalah edisi.

Silsilah adalah rantai.

Ilmiyah, bersifat ilmiyah.

HSI AbdullahRoy merupakan salah satu program belajar aqidah islam sesuai Al Qur'an dan sunnah Rasulullah berdasar pemahaman para sahabat. Pembelajaran disini disampaikan secara berantai dan berurutan dalam beberapa edisi.

Pemateri dan Pembina HSI AbdullahRoy adalah Ustadz Dr. Abdullah Roy M.A., hafizhahullahu ta’ala.

Kembali saya kutip dari website tersebut, Ustadz AbdullahRoy adalah seorang Doktor jurusan Aqidah lulusan Universitas Islam Madinah. Beliau pernah menjadi Pengajar Tetap kajian berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah pada periode 1434 - 1438H (2013 - 2017M). 

Saya baru mulai mengikuti program belajar di HSI ini pada pertengahan tahun 2024 tepatnya di bulan Agustus tanggal 5. Periode pendaftarannya yakni dibulan Juli 2024. Proses pendaftarannya sangat mudah, para calon santri mendaftar pada waktu yang sudah ditetapkan, pendaftaran dilakukan di website https://daftar.hsi.id/ 

Karena saya masih bisa dibilang merupakan angkatan baru, pengetahuan saya tentang kegiatan belajar ini juga masih minim dan saya juga berangsur-angsur untuk mencari tahu. Seperti misalnya kapan kegiatan ini dimulai, sejak tahun berapa? Setelah saya cari tahu, ternyata kegiatan ini sudah dimulai sejak tahun 2013. Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu, dan saya baru mengetahui kegiatan belajar ini pada tahun 2024. Dan tahu ngga apa yang bikin saya agak tercengang? Yakni, sejak program belajar HSI ini didirikan yakni di angkatan pertama tahun 2013, sampai saat ini angkatan tersebut masih menjadi santri aktif di HSI AbdullahRoy ini. Saya melihatnya ini seperti 'belajar sedikit-sedikit tetapi dilakukan secara terus menerus', masyaaAllah.

Balik lagi ke pembahasan awal~ 

Setelah para calon santri mendaftar, apabila sudah terpenuhi kuota untuk Ikhwan dan Akhwat, maka kita akan menunggu sekitar beberapa minggu untuk dimasukkan kedalam grup Whatsapp. Kalau untuk angkatanku sekarang, grup di Whatsapp sudah dipindahkan ke Telegram. Karena beberapa kali grup angkatan kami ditutup secara tiba-tiba oleh Whatsapp. Sebenarnya lebih suka via Whatsapp karena lebih terpantau, kalau di Telegram agak kurang terpantau karena jarang dibuka. Namun akhir-akhir ini, mau tidak mau harus lebih sering membuka Telegram agar tidak ketinggalan informasi mengenai pembelajaran. 

Baiklah, saat kamu mendapatkan chat dari adminnya bahwa kamu sudah diterima sebagai santri HSI dan bisa memulai pembelajaran, untuk awal pertama, kamu akan diberikan semacam Nomor Induk dan juga password yang nantinya bisa diubah sendiri passwordnya. Kita bisa login di web https://edu.hsi.id atau di aplikasi HSI AbdullahRoy yang bisa di download di Playstore. 

Untuk Ikhwan, Nomor Induk akan berawalan dengan 'ARN' kemudian diikuti dengan angka angkatan berapa, lalu diikuti dengan kode nomor lainnya yg sudah ditetapkan oleh adminnya. Untuk Akhwat juga sama, perbedaannya hanya di bagian awalnya, untuk Akhwat diberi kode 'ART'.  Arti pengkodean dari 'ARN' adalah 'Abdullah Roy—Ikhwan', dan 'ART' adalah 'Abdullah Roy—Akhwat'

 


Di grup Whatsapp/Telegram, kamu akan dibimbing oleh Musyrif/Musyrifah yang akan membimbing dan memberikan informasi sejelas-jelasnya dan mereka akan selalu mengingatkan para santri untuk murajaah materi dan mengerjakan soal-soal. 

Yap, benar. Selain materi, akan ada soal-soal yang akan diberikan untuk menguji pemahaman kita pada satu halaqah. Materi setiap halaqah ini disajikan dalam bentuk rekaman suara dari Ustadz Abdullah Roy. Durasinya antara dua hingga lima menit. Tetapi sepertinya ini hanya untuk halaqah-halaqah awal saja, karena untuk Silsilah dan halaqah-halaqah level selanjutnya, materi yang disajikan akan lebih panjang.



Kalau untuk materi awal yakni 'Pengagungan Terhadap Ilmu', yang merupakan materi pertama yang akan diberikan pada santri baru HSI, kalau yang saya alami dahulu, materi tersebut akan di share di grup Whatsapp pada jam 5 pagi dan soal-soal baru bisa dikerjakan pada jam 2 siang, batas pengerjaan soal adalah 1×24 jam sejak soal tersebut dibuka. Berarti waktu pengerjaan soal akan ditutup pada jam 2 siang dihari berikutnya. 

Namun, semenjak ada pembaharuan, materi-materi tidak lagi disajikan melalui grup. Melainkan disajikan di web atau di app saja. Materi terbaru akan terbuka secara otomatis pada jam 00.00 dini hari setiap harinya. Dan soal-soal akan dibuka pada waktu yang telah ditentukan, kalau untuk yang saya ikuti sampai saat ini, soal masih tetap dibuka pada jam 2 siang. Di website, ataupun aplikasi, disediakan semacam kolom untuk mencatat materi. Jadi, sambil mendengarkan, kita juga bisa langsung mencatatnya. Ini agak mempermudah bagi yang kebetulan tidak membawa buku catatan. Kalau saya pribadi, lebih suka mencatat di website, kemudian memindahkannya ke word, dan mencetaknya untuk dibaca. Namun sebenarnya, lebih baik dicatat dibuku sih :")

Kalau disilsilah yang saya ikuti saat ini, durasi pengerjaan soalnya adalah 2 menit untuk 1 soal.  Setelah mengerjakan soal, kita diwajibkan untuk menekan tombol 'kirim' agar jawaban kita tersubmit. Jangan lupa untuk mendownload pdf hasil jawaban kita, ya. Ini selalu disarankan oleh para Musyrif/Musyrifah agar jika ada kesalahan pemeriksaan jawaban oleh sistem, yang seharusnya benar tetapi terdeteksi salah, kita bisa melapor ke Musyrif/Musyrifah. Tetapi selama saya mengikuti pembelajaran dan mengerjakan soal, saya belum pernah mengalami hal seperti ini (sistem salah mengoreksi soal). 

Untuk evaluasi, di HSI ada 3 jenis evaluasi. Yang pertama adalah Evaluasi Harian, yakni evaluasi yang dibuka setiap hari setelah mempelajari satu halaqah. Kemudian ada Evaluasi Pekanan, yakni evaluasi yang dibuka saat akhir pekan, yakni pada hari sabtu, untuk menguji pemahaman dari halaqah yang sudah diberikan selama satu minggu. Kemudian ada Evaluasi Akhir, yakni evaluasi yang diberikan untuk menguji pemahaman dari seluruh halaqah yang telah diberikan yang sudah kita pelajari pada satu silsilah. Semua soal disini disajikan dalam pilihan ganda. Tidak ada essay.



Biasanya, dalam 1 minggu ada 5 halaqah. Dan Evaluasi Akhir akan dilakukan setelah selesai 25 halaqah. Jadinya, kita akan belajar selama 4 minggu. Sebelum Evaluasi Akhir, biasanya ada jeda 2 hari, sehingga bisa digunakan untuk murajaah materi yang akan diujikan. Evaluasi akhir biasanya berlangsung selama 4 hari. Maksudnya, kita bisa memilih diantara 4 hari tersebut, hari yang sekiranya kita benar-benar punya waktu luang, yang penting tidak lewat dari batas waktu 4 hari yang telah ditentukan. 

Di HSI ada sistem nilai dan peringkat untuk santri yang sudah mengerjakan soal. Sistem ini sepertinya dibuat agar para santri termotivasi untuk selalu mendengar, membaca dan memahami materi dengan baik. Apabila soal dijawab dengan benar dan cepat, maka bisa saja menduduki peringkat atas. Pada awal awal mengikuti pembelajaran, saya sangat bersemangat untuk mengerjakan soal dengan cepat. Semakin termotivasi saat beberapa kali berada di peringkat atas. Namun, akhirnya ada saat saat saya salah dalam memilih jawaban karena saya ingin buru-buru menyelesaikannya, yang pada akhirnya membuat peringkat saya berada dibawah-bawah. Jangan ditiru hal ini, ya :") Peringkat ini diperbaharuhi setiap saat. Jadi, saat kita selesai mengerjakan soal pada setiap jenis evaluasi, kita bisa langsung melihat kita berada diperingkat berapa. Karena jawaban akan secara otomatis diperiksa oleh sistem. Kunci jawaban akan ditampilkan setelah evaluasi selesai, ini agar kita tidak penasaran jawaban kita salahnya dimana.

Kemudian saya menyadari, bahwa sebenarnya, peringkat ini adalah bonus. Yang paling penting sebenarnya adalah pemahaman terhadap materi, dan jika paham akan materinya, insyaaAllah mampu memahami maksud soal. Yang penting adalah kita bisa menjawab soal-soal tersebut dengan benar tetapi jangan sampai kehabisan waktu. Tetapi terkadang, saya menemui beberapa soal yang rasanya ada dua jawaban yang benar. Saya beberapa kali salah disini. Saya juga pernah keliru membaca soal, yang rupanya ada kata 'kecuali' diakhir soal. Sehingga jawaban yang saya pilih ternyata salah. Dan, saya juga pernah terlupa untuk mengerjakan evaluasi harian karena pernah menunda-nunda untuk mengerjakannya. Setelah saat itu, saya berusaha agar tidak terjadi hal yang seperti ini lagi, karena sayang sekali rasanya. Untuk akhir-akhir ini, saya tidak lagi mengejar peringkat dengan cara cepat-cepatan membaca soal kemudian memilih jawaban, kini saya lebih memilih untuk biasa saja dalam membaca soal, membacanya baik-baik, kemudian memilih jawaban. Ya, walaupun terkadang tidak semua jawaban terjawab dengan benar.

Untuk sistem penilaian, di HSI ada beberapa jenis nilai:
1. Mumtaz Murtafi' untuk nilai 100
2. Mumtaz untuk nilai antara 90,0 hingga 99,9
3. Jayyid Jiddan untuk nilai antara 80,0 hingga 89,9
4. Jayyid untuk nilai antara 70,0 hingga 79,9
5. Maqbul untuk nilai antara 50,0 hingga 69,9
6. Rasyib untuk nilai dibawah 50
7. Ghayyib untuk nilai 0,0



Gambar diatas adalah tampilan dari peringkat-peringkat para santri setelah mengikuti Evaluasi Akhir. Untuk Nama dan NIP mereka tentu saja saya samarkan.

Jika kita sudah mengikuti hingga Evaluasi Akhir dan nilai sudah keluar, untuk nilai Mumtaz Murtafi' hingga Maqbul, berarti lulus silsilah. Bagi yang mendapat nilai Rasyib dan Ghayyib artinya tidak lulus silsilah. Namun para santri bisa mengikuti leveling atau 'remedial', sehingga bisa mengikuti ujian ulang.

Menghafal dan memahami 25 halaqah sekaligus untuk mengerjakan Evaluasi Akhir adalah tantangan yang agak sedikit berat. Terlebih saat menghafal siapa yang meriwayatkan suatu hadits atau menghafal nama surah dari suatu ayat Al-Qur'an. Saya pribadi lebih sering terbalik dalam menghafalkannya dan agak sulit untuk mengingatnya secara keseluruhan. Karena dalam satu halaqah saja bisa ada 2 atau lebih hadits atau ayat Al-Qur'an sebagai dalil rujukan dalam pembahasan suatu materi. Kemudian kalikan saja dengan 25 halaqah, jadinya terkadang suka terbalik-balik tentang ini siapa yang meriwayatkan, ini surah Al-Qur'an yang mana :") Tetapi saya akan tetap menghafalnya sebisa saya. 

Setelah Evaluasi Akhir selesai, dengan nilai yang sudah bisa kita ketahui. Biasanya kegiatan belajar mengajar akan diliburkan selama 2-3 minggu, kecuali saat memasuki Bulan Ramadhan, maka KBM akan libur selama lebih kurang 8 pekan. Kemudian, kita akan diberikan Transkrip Nilai dan Syahadah/Sertifikat yang dibagikan dengan bentuk file gambar/pdf.

Di HSI AbdullahRoy ini ternyata pembelajarannya terdiri dari level 1 hingga 12. Dimana setiap level bisa terdiri dari 3 sampai 5 silsilah. 1 Silsilah saja bisa terdiri (kalau tidak salah) dari 5-200 halaqah. Jadi, untuk satu level saja, selesainya bisa lebih dari satu tahun. Beritahu saya jika saya salah tentang hal ini yaa. 

Tim HSI AbdullahRoy ternyata tidak hanya sekedar mengadakan kelas belajar secara online, yang hanya memberikan materi dan evaluasi. Namun ternyata mereka juga menyiapkan reward bagi para santri yang berhasil menduduki peringkat atas. Lebih tepatnya, bagi 3 santri terbaik di setiap silsilah (per-angkatan) dan bagi 3 santri terbaik di setiap levelling. Untuk rewardnya, sepertinya tidak akan saya beritahu disini. Untuk mengetahui rewardnya, kamu harus ikut HSI dulu~

Setiap tahun, lebih tepatnya di akhir tahun, HSI AbdullahRoy akan mengadakan Muraja'ah Kubra. Kegiatan ini sepertinya baru diadakan sejak 5 tahun yang lalu, karena jika saya lihat di kalender pendidikan HSI, untuk tahun ini InsyaaAllah akan diadakan Muraja'ah Kubra yang ke 6. Muraja'ah Kubra adalah kegiatan yang diadakan oleh tim HSI AbdullahRoy yakni berupa ujian, yang materi dari soal-soal nya adalah silsilah yang kita ikuti selama tahun itu. Misalnya, pada tahun 2024 lalu, karena saya adalah santri baru, saya baru mengikuti 4 silsilah. Dan yang diujikan dalam Muraja'ah Kubra nanti adalah materi dari silsilah 1-4. Untuk angkatan lain tentu saja berbeda materi/silsilahnya, dan tentu saja akan lebih banyak. Dan yang mengikuti Muraja'ah Kubra ini adalah seluruh angkatan, dari angkatan pertama hingga angkatan yang paling baru. Untuk Muraja'ah Kubra ini tidak ada sanksi nilai seperti Evaluasi yang biasa dikerjakan sehari-hari, maksudnya, tidak ada sistem lulus/tidak lulus. Namun alangkah baiknya harus diikuti. Kemudian para santri terbaik akan diumumkan di grup masing-masing. Hasil ujian akan diurutkan per angkatan. Saya kemudian melihat hasilnya, yang tentu saja saya tidak berharap nama saya berada disana, karena saya sudah mengetahui hasilnya lebih dahulu. Saya hanya penasaran berapa nilai-nilai tertingginya. Dan tentu saja saya mendapati ada yang mendapat nilai sempurna (Mumtaz Murtafi'), dan nilai Mumtaz. Terkadang, dengan nilai yang sama, perbedaannya hanyalah kecepatan waktu mereka dalam menjawab soal. MasyaaAllah, keren-keren sekali mereka ini. Karena, santri HSI tidak hanya berasal dari 'orang yang muda-muda' saja, banyak diantaranya adalah orang yang sudah berusia diatas 30 40 tahun, dari berbagai kalangan, yang memiliki semangat tinggi untuk belajar.

Setelah Muraja'ah Kubra berakhir, beberapa minggu kemudian, para santri yang mendapat nilai Mumtaz Hingga Mumtaz Murtafi' akan mendapat Syahadah dan Transkrip Nilai. Untuk yang nilainya dibawah mumtaz akan mendapat Transkrip Nilai saja. Dan untuk santri terbaik akan mendapatkan Syahadah versi cetaknya. 

Dan, untuk Muraja'ah Kubra ini, ternyata Tim HSI AbdullahRoy juga menyiapkan reward untuk 2 santri terbaik dari setiap angkatan, satu dari Ikhwan dan satu dari Akhwat. Untuk rewardnya tentu saja tidak akan saya beritahu juga disini~ Yang jelas, tim HSI AbdullahRoy ini amat sangat menghargai usaha santri-santrinya. Padahal program ini sama sekali tidak dipungut biaya. MasyaaAllah. Semoga Dr. Abdullah Roy selaku pengisi materi, seluruh divisi yang terlibat didalam program belajar ini, yang merancang aplikasi dan website HSI dengan sedemikan rupa sehingga memudahkan santri-santri nya untuk belajar, para musyrif dan musyrifah yang tidak lelah mengingatkan kami di grup ataupun secara pribadi untuk muraja'ah materi dan mengerjakan soal, semoga semua yang dilakukan bernilai pahala dan menjadi amal jariyah, aamiin.

Belajar disini rasanya seperti bersekolah kembali. Serasa masuk kelas 1 SD lagi. Maksudnya, bukan berarti dulunya tidak mengikuti  pelajaran agama dari masa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ya, namun, ternyata banyak hal-hal—tentang agama ini, yang kayak... ternyata begini ya, ternyata begitu ya. Dan berhati-hati adalah langkah yang tepat.

Kayaknya judul postingan ini kurang tepat sih, karena kalau dibilang 'pengalaman belajar', pengalaman belajar saya di HSI masih beberapa bulan terhitung sejak mendaftar. Alias masih baru. Mungkin lebih ke pengalaman awal-awal belajar ya. Ohiyak, apabila ada kesalahan informasi dalam postingan ini, silahkan dikoreksi~ 

Dan, semoga nanti ada temen saya yang join program belajar disini juga. Beberapa waktu yang lalu, di akhir tahun 2024, saya sempat posting di story instagram tentang penerimaan santri baru untuk angkatan 251. Harapannya, akan ada teman-teman saya yang sekiranya tertarik, tetapi sepertinya belum. Kan sepertinya seru, walaupun nanti beda angkatan, kita bisa saling mengingatkan untuk muraja'ah dan mengerjakan evaluasi, hehe. Sebenarnya di satu angkatan ada banyakk sekali teman teman baru, tetapi hanya sekedar diskusi saja di grup. Maksudnya, ingin punya teman yang ikut program ini juga yang saya sudah kenal di dunia nyata, begituu.

Dengan saya menuliskan ini, bukan berarti saya adalah seseorang yang sangat baik dan berilmu. Tidak :") Saya tetaplah masih seseorang yang masih miskin sekali akan ilmu. Dan terkadang juga masih melakukan kesalahan dan terkadang lalai. Saya hanyalah seseorang yang masih berproses, yang keadaannya juga naik turun. Kadang semangat, terkadang kayak... 'bisa ngga ini ya'..

Baiklah, sepertinya segini saja untuk tulisan kali ini. Sebenarnya tulisan ini sudah diketik untuk diposting sebelum pembukaan pendaftaran untuk santri baru untuk tahun 2025, yang dibuka diakhir tahun 2024. Karena ada hal ini dan itu, penulisan postingan ini jadinya dilakukan sedikit demi sedikit saja. Dan akhirnya, Ahamdulillah bisa selesai sekarang. Semoga bermanfaat.

/diedit 07/03/2025 22.46/
Sepertinya grup Whatsapp untuk Akhwat sudah bisa diaktifkan lagi, jadinya grup kami—angkatan 242, yang awalnya di telegram, sudah perlahan pindah ke Whatsapp, semoga grupnya aman dan tidak dihapus lagi~