Minggu, 10 Desember 2023

Hellour

Senin, 22 Januari 2023.

Sepertinya sudah kurang lebih empat bulan sejak aku menerbitkan postingan dengan awalan '26 September 2023'. 

Saat aku mengetikkan ini, ternyata sudah hampir dua tahun sembilan bulan aku menyimpan perasaanku untuknya. Untuk Bibi. Wah, sudah lama sekali~

Dan Bibi masih tetap..... ya... tetap biasa biasa saja. Dia tetap baik kepadaku. Ya walaupun lebih banyak cueknya, sih. Dipanggil aja dia cuma jawab: ng??

Ya walaupun kadang dia senyum juga. 

Ahaha. 

Kadang, sedih juga, sih. 

Rasanya ingin sekali aku menanyakan langsung kepadanya: kamu menyukaiku juga, tidak?

Tapi, aku urungkan untuk bertanya. Selain karena malu, aku juga belum siap untuk jawaban yang mungkin akan membuatku menangis dan patah hati.

Aku tidak tahu mau sampai kapan aku menunggunya.

Kamis, 17 Juni 2021

Cerita Tentang Hard Disk

Seharusnya postingan ini ditulis di akhir tahun 2019.

Namun karena disebabkan oleh suatu hal, saya terus-terusan menunda untuk menuliskannya, hingga saat ini barulah saya bisa menuliskannya. Hahaha.

Hard Disk saya rusak.

Kayak... ngga penting aja gitu ya ini ditulis, ahaha.

Saya hanya ingin... berbagi cerita mengenai petualangan nggak penting saya dalam usaha mengembalikan isi harddisk saya.

Benda ini rusak tentunya disebabkan oleh sesuatu, pastinya. Nggak mungkin tiba-tiba bisa rusak. Saya mencoba mengingat-ingat beberapa hal yang yang saya lakukan sebelum laptop yang saya gunakan ini harddisknya menjadi rusak.

Laptop yang saya gunakan waktu itu mungkin sudah berumur enam atau tujuh tahun, barangkali. Organ dalam nya mungkin sudah tua renta. Saya memilikinya sejak saya SMA, dan masih terpakai hingga kuliah. Baterainya pernah bocor, sudah dibelikan yang baru oleh orangtua saya, namun beberapa tahun kemudian baterainya bocor kembali. Mungkin disebabkan karena keteledoran saya yang terkadang lupa mencabut cassannya selama beberapa jam setelah baterai sudah terisi penuh. Sejak saat itu, saat saya ingin menggunakan laptop, saya selalu menggunakannya dalam keadaan ter-cas.

Selain itu, saya juga sangat sering meng-hibernate-kan laptop saya karena saya terlalu malas untuk menunggu proses shut down yang berjalan agak lama. Dan juga, jika ingin menghidupkannya kembali juga tidak butuh waktu yang lama. Ini saya lakukan selama berbulan-bulan lamanya. Saya tidak tahu apakah kebiasaan ini akan memberikan dampak pada laptop saya, apakah ini salah satu faktornya?

Hal lainnya adalah, saya ingat sekali, waktu itu kota tempat saya tinggal seringkali terjadi pemadaman listrik. Sehingga saat saya sedang menggunakan laptop, saat mati listrik, tentu saja laptop saya yang baterainya tidak berfungsi lagi ini juga ikut mati. Dan itu terjadi sangat sering.

Dan hal terakhir yang saya lakukan sebelum laptop saya bermasalah adalah, saat laptop saya mengalami hang atau not responding atau error atau apalah itu namanya, saya seringkali langsung memencet tombol power untuk mematikannya dengan paksa. Sebenarnya enggak tega, tapi mau gimana lagi. Dan hal ini terjadi berulang kali. Hingga pada akhirnya saya membawanya ke tempat servis komputer untuk diinstal ulang. Barangkali ada virus, seperti kejadian yang sudah sudah.

Setelah diinstal ulang, saya kembali menggunakan laptop saya. Ternyata timbul penyakit baru, pada 'saat ingin membuka bagian 'data d', rasanya terasa sangat lama sekali untuk memuat keseluruhan isi 'data d' ini. Dan juga, saat saya ingin memindahkannya ke flashdisk dari sebuah folder di 'data d', seringkali prosesnya berjalan sangat-sangat lama, bahkan berhenti ditengah jalan, saat saya menekan tombol cancel, semuanya menjadi not responding. Dan tentu saja, hal terakhir yang saya lakukan adalah menekan tombol power dan mematikannya secara paksa. Benar-benar merasa sangat bersalah pada saat itu.  

Dan itu berulangkali terjadi.

Lalu pada akhirnya saat saya ingin menghidupkannya kembali, inilah yang muncul :


Auto panik, dong. Saya kan ngga ngerti tulisan-tulisan yang tampil itu maksudnya apa. 

Waktu itu saya masih berpikir, ''oh, kayaknya ini minta diinstal ulang lagi, deh.''

"Hahaha. Apapun masalahnya, install ulang adalah solusinya." Ujar seorang anak perempuan yang ngga ngerti masalah ginian.

Saya biarkan tulisan dilayar itu selama beberapa saat, bingung harus diapakan. 

Tapi setelah saya baca kembali apa yang tertera dilayar, saya sempat bengong sejenak sebelum akhirnya mulai cemas :"")

Disitu tertulis: 

''a recent hardware of software change change might be the cause''

''click 'repair your computer' ''

''if you do not have this disk, contact you system administrator or computer manufacture for assistance''

Ketiga kalimat itu saja sudah mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang benar-benar bermasalah. Waktu itu saya nggak tahu penyebabnya. Saya hanya berpikir kalau ini bisa diselesaikan dengan cara menginstal ulang laptop ini kembali.

Karena tidak tahu apa yang harus saya pencet saat itu (takut salah pencet yang mengakibatkan data didalamnya hilang), akhirnya saya kembali mematikannya secara paksa. Maaf.

Saya kembali mencoba menghidupkannya, berharap tulisan-tulisan seperti tadi tidak muncul. Yap, benar. Tulisan-tulisan tadi tidak muncul. Namun, layar laptop menampilkan logo windows terus menerus. Stuck disitu saja selama bermenit-menit dan nggak berkesudahan.


Kenapa nih?

Sampai disini saya udah gatau mau ngapain lagi, saya benar-benar takut kalau laptop saya kenapa-napa. Isinya penting dan berharga :I

Beberapa hari kemudian, akhirnya saya kembali membawa laptop saya ke tempat servis komputer. Kali ini, saya benar-benar mencari di google maps terlebih dahulu untuk membaca review beberapa tempat servis komputer di kota saya.  Saya menemukan sebuah tempat yang reviewnya cukup bagus. Lalu saya membawanya kesana.


Seperti biasa, sang pemilik tempat servis menanyakan keperluan saya. Saya mengatakan bahwa saya ingin menginstall ulang laptop saya. Tetapi saya juga mengatakan bahwa ketika laptop dihidupkan, yang muncul hanya sampai logo windows saja. Kita sebut saja bapak A. 

Bapak A kemudian menghidupkan laptop saya. Saya berharap ada keajaiban, berharap logo windows itu tidak berada disana lagi selama bermenit-menit lamanya.

Ternyata tidak, logo windows itu masih suka berada disana rupanya. Seakan-akan seperti sebuah pintu yang tidak mau terbuka. Tertutup. Terkunci. Sehingga tidak ada yang bisa melihat apa yang ada dibaliknya.

Bapak A kemudian mematikan laptop saya dengan menggunakan tombol power. Lalu menghidupkannya kembali. Hasilnya sama saja. 

Kalau tidak salah saya mengingat, Bapak A kemudian 'mengoperasi' bagian tempat harddisk internal laptop saya berada dan mengeluarkan isinya. Kemudian beliau mencoba menghidupkannya kembali, ah ya, sebelumnya beliau juga memasang sebuah flashdisk di laptop saya, dan hasilnya adalah, logo windows tidak lagi berada disana selama beberapa menit lagi, proses booting berjalan lancar. Tetapi tentu saja semua file-file saya tidak ada disana karena harddisk saya sedang dikeluarkan. 
 
Semenit kemudian beliau berkata,
''Mbak, ini kayaknya harddisknya yang rusak. Harus diganti.''

Respon saya saat itu hanya: ''hah?'' 

Harddisk-rusak-ganti.

Gimana-gimana?

''Nggak bisa diperbaiki, pak?''

"Nggak bisa, mbak.''

''Kalau ganti harddisk berapa harganya, pak?"

Beliau menyebutkan harga. Terlalu mahal bagi saya saat itu. Dan di dalam benak saya, saya masih merasa bahwa harddisk ini mungkin saja masih bisa diperbaiki. 

Karena saya agak kecewa dengan sang pemilik tempat servis itu karena tidak memberikan solusi apa-apa lagi selain mengganti harddisk, saya kemudian mengemasi laptop saya dan mengucapkan terimakasih, lalu pergi.

Saya rasa, selama saya menggunakan laptop, sepertinya baru kali inilah laptop saya mengalami suatu kerusakan di bagian yang cukup serius. Biasanya saya hanya melakukan instal ulang, dan lenyaplah semua masalah. 

Saya tidak menyerah, saya kemudian mencari di internet apakah ada tempat di kota saya yang bisa memperbaiki harddisk yang rusak.  Dengan berbagai macam jenis kata kunci yang saya masukkan di kolom pencarian, akhirnya saya menemukan suatu website, setelah saya baca isinya, sepertinya sang pemilik website punya keahlian dalam memperbaiki segala macam hal tentang dunia per-laptop-komputer-an. Untungnya berlokasi di kota tempat saya tinggal juga.

Kebetulan sang pemilik tempat servis mencantumkan kontak yang bisa dihubungi di laman websitenya. Tidak pakai lama, langsung saja saya menghubungi beliau lewat pesan Whatsapp.

Bismillah saja, semoga bisa diperbaiki. Namanya juga usaha.
 
Berikut adalah sedikit percakapan saya dengan beliau.


dipanggil 'pak' :")

Ternyata tempat yang akan saya tuju untuk memperbaiki harddisk saya bukanlah sebuah tempat yang seperti toko/tempat servis komputer/laptop pada umumnya. Melainkan sebuah rumah pribadi. Ternyata beliau menjalankan usahanya dirumahnya saja. Itu saya sekalian liatin alamatnya siapatahu ada yang mau perbaiki laptopnya juga disana ahaha. Tapi sekarang namanya berubah jadi 'Magister Komputer' kalau tidak salah.

Kita sebut saja bapak 'B'. Saya juga gatau siapa nama beliau karena saya lupa untuk menanyakannya. Saya hanya memanggil 'Pak' saja. Besoknya, saya langsung meluncur ke alamat beliau.


Yak, seperti yang terlihat di gambar, Bapak 'B' pun juga sibuk memandang logo windows yang nggak hilang-hilang itu. 

Hingga akhirnya, beliau menyarankan agar laptop saya ditinggal saja dahulu. Sebelumnya saya juga sudah mengatakan bahwa penyebabnya ada di harddisk. Beliau mengatakan bahwa akan memeriksa lebih lanjut terlebih dahulu selama beberapa hari. Karena rupanya beliau juga punya pekerjaan lain yakni mengajar di suatu sekolah sebagai guru pelajaran komputer, jadi enggak bisa seharian berada dirumah. Saya mengiyakan.

Tentu saja saya tetap menanyakan perkembangangannya lewat pesan Whatsapp.



Pas baca bubble chat beliau yang nomor 2, rasanya langsung kayak............. Kayak apa, ya? Saking gimana-gimananya udah bingung mau mengekspresikannya gimana. Udah siap menerima kabar terburuk memang. Cuma tetap aja pas dibilang kayak gini langsung muncul lagi sedihnya. Masih kayak nggak percaya kalau harddisk itu beneran rusak dan datanya nggak bisa kembali. Hahaha.

Bapak 'B' mengatakan akan mengecek ulang kembali, katanya. Kali ini saya benar-benar berharap ada data yang bisa selamat walaupun hanya sedikit.

Empat hari kemudian saya tanyakan kembali, apakah ada keajaiban, atau tidak.


Okesip. Ya mau gimana. 

Waktu itu saya belum nangis. Pas saya jemput kembali laptopnya pun saya belum nangis. Saat sampai disana, beliau menjelaskan apa-apa saja yang telah beliau lakukan dalam mengusahakan kembalinya isi harddisk saya. Beliau bilang, beliau sudah mengupayakan tiga cara, lewat Command Prompt, lewat sebuah software yang saya nggak ingat namanya, dan yang terakhir saya lupa apa sebutannya. Udah sedih banget kali, ya. Makanya pas dengar penjelasan beliau aja sayanya antara nyimak dan enggak wkwk.

Saya kemudian berterimakasih kepada Bapak B atas usahanya dalam mencari solusi atas masalah harddisk saya ini, dan nggak lupa juga saya juga bertanya berapa biaya yang harus saya bayar. Sehabis menyerahkan uang saya langsung mengucapkan terimakasih lagi dan kemudian pulang.

Pulang dalam keadaan nyesek. Ahaha. Coba bayangin gimana rasanya kehilangan data (dokumen, foto, video, dan lain-lain) yang kamu kumpulkan selama bertahun-tahun. Sedih, nggak? 

Sekarang saya ngga bisa iseng-iseng lagi buka laptop sambil pengen liat apa-apa yang udah saya simpan selama bertahun tahun. Nggak bisa nostalgia lagi. Semuanya hilang, lenyap. Semuanya ada disana. Saat memori hp saya penuh, saya pasti memindahkan semuanya ke laptop saya. Bisa-bisa saja laptop itu saya hidupkan kembali, tapi pasti harddisk yang dipakai pastinya bukan yang lama.

Sekarang, 2021, saya masih belum mengganti harddisk saya. Dan laptop itu masih 'tidur' didalam tas laptop saya seperti saat terakhir saya mengambilnya dari rumah pak 'B'.

Tapi, kalau boleh jujur, saya masih berharap harddisk tercinta ini masih bisa diselamatkan isinya. Entah dengan cara apa. Siapatahu, ada yang benar-benar ahli se ahli-ahli nya gitu, kan?

Kayaknya pas dalam perjalanan pulang dari sana, baru deh saya nangis.

Nangis sambil motoran is another level of pain.

Saat sampai dirumah, pas kepikiran lagi, saya nangis lagi.

Iya tau, menangis gabisa bikin datanya balik :"

Mungkin pengalaman tidak mengenakkan yang saya alami ini bisa jadi pembelajaran bagi kalian agar memperlakukan laptop kalian dengan baik, dan selalu menyadari dengan hal-hal yang tidak biasa yang tiba-tiba terjadi di laptop kalian.  Agak nyesel sih saat ada salah satu folder di 'data d' yang bikin not responding jika dibuka dan bikin error juga saat dicoba dicopy, nggak langsung ngeh dan nggak nyelamatin file lain dengan cara dipindahin ke tempat lain. Nyesal memang datang belakangan.

 

//semua gambar berasal dari dokumentasi pribadi//